REDAKSI LINTAS, BANJARMASIN – Komandan Resor Militer 101/Antasari Brigjen TNI Ari Aryanto, S.E., M.I.P. memantau langsung kebakaran hutan dan lahan diwilayah Kalimantan Selatan melalui pantauan udara, Selasa (01/08/23).
Pemantauan Karhutla dengan heli BNPB tersebut di laksanakan oleh Ketua DPRD Kalsel, Kapolda Kalsel, Danrem 101/Antasari, Danlanud Sjamsuddin Noor, dan Asisten l Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kalsel Nurul Fajar Desira mewakili Gubernur Kalsel. Pemantauan dilaksanakan sekitar pukul 15.45 Wita berangkat dari Lanud Sjamsuddin Noor, Banjarbaru.
Danrem 101/Ant Brigjen TNI Ari Aryanto, S.E., M.I.P., mengatakan hasil dari patroli yang dilaksanakan melalui pemantauan dan pengecekan secara langsung sebagai bahan untuk pelaksanaan rapat lanjutan.
“Saya sudah sampaikan ada beberapa evaluasi yang harus kita tindak lanjuti seperti kesiapan titik-titik air untuk waterbombing, dan akan mengundang Badan Wilayah Sungai (BWS) kemudian Badan Pertanahan Nasional (BPN) termasuk pemilik lahan,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Danrem juga mengimbau kepada masyarakat agar bersama-sama bertanggung jawab dan menjaga agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan yang lebih besar.
Sementara itu berdasarkan data dari BPBD Provinsi Kalimantan Selatan terdapat lima Kabupaten dan satu Kota terjadi kebakaran hutan dan lahan diantaranya yaitu Kabupaten Batola, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Tanah Laut, Kota Banjarbaru, dan terbaru yaitu Kabupaten Banjar.
Melalui pantauan jalur udara yang dilakukan oleh unsur Forkopimda diwilayah yang rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan seperti di Liang Anggang, Bati-Bati, Kurau, Tambang Ulang, Martapura Barat, dan Jejangkit. Dari hasil pemantauan tersebut, terlihat adanya sejumlah titik api dan adanya titik air yang sudah mulai menyusut. (SR/RL)