RADAR LINTAS, BALANGAN – TNI Manunggal membangun Desa (TMMD) merupakan program lintas sektoral yang dikolaborasikan dengan Program TNI bersama dengan Lintas Kementerian dan lembaga terkait bersama pemerintah Daerah, yang bertujuan untuk mewujudkan percepatan dan pemerataan pembangunan di wilayah yang masuk dalam kategori 3 T (Terluar, Terpencil dan Terisolir).
Program TMMD ini dilakukan dengan membuat skala prioritas wilayah atau daerah yang sangat membutuhkan sarana dan fasilitas umum bagi masyarakat serta menyangkut kepentingan hajat hidup masyarakat di daerah tersebut.
Keterbatasan sarana dan fasilitas yang ada di wilayah berkategoti 3 T, merupakan gambaran yang sering dialami oleh masyarakat yang merindukan kehadiran negara dalam hal ini pemerintah untuk dapat mensejahterakan rakyatnya.
Melalui Program TMMD yang digagas TNI inilah, sebagai bentuk kehadiran negara atau pemerintah agar pembangunan di seluruh wilayah Indonesia terutama di wilayah yang sulit dijangkau dapat terwujud secara merata.
Program TMMD juga bertujuan agar masyarakat dapat berperan aktif dalam pembangunan desanya bersama dengan TNI dan pemerintah daerah, sehingga masyarakat juga merasa memiliki fasilitas maupun sarana yang telah dibangun.
Potret kehidupan masyarakat Transmigrasi Lajar Papuyuan Desa matang Hanau Kec. Lampihong Kab. Tabalong seolah menjadi pemandangan keberagaman Indonesia, daerah transmigrasi ini menjadi keberagaman budaya, adat-istiadat dari berbagai suku baik, suku Jawa, Sunda, Banjar dan suku Dayak.
Dahulu desa ini menjadi harapan bagi para masyarakat transmigrasi dari pulau jawa untuk memperbaiki kehidupan yang lebih layak, ratusan masyarakat rela meninggalkan kampung halamannya demi untuk kehidupan yang sejahtera, namun harapan itu hanya meninggalkan asa.
Tanpa harapan rumah-rumah kosong yang ditinggalkan penghuninya menghiasi pemandangan desa Transmigrasi Lajar Papuyuan, Desa ini menjadi desa yang hampir tak berpenghuni, desa yang sebelumnya dihuni hampir 300 KK kini menyisakan kurang dari 100 KK.
Selain itu kehidupan masyarakat Transmigrasi Lajar Papuyuan Desa Matang Hanau harus melawan banjir karena akses jalan menuju ke daerah lain sering mengalami kebanjiran bahkan tidak jarang masyarakat yang akhirnya pulang atau kembali ke Jawa maupun pindah ke daerah lain yang lebih layak.
Desa Transmigrasi Lajar Papuyuan Desa Matang Hanau sendiri merupakan bagian dari wilayah di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan yang merupakan wilayah teritorial Kodim 1001/Hulu Sungai Utara dan dibawah kendali operasi Korem 101/Antasari.
TMMD 115 Kodim 1001/Hulu Sungai Utara Wujudkan Impian Warga Desa Transmigrasi
Impian Angga, anak desa Matang Hanau yang memimpikan jalan menuju kesekolah lebih baik dari pada jalan yang saat ini penuh lumpur “Waktu ke sekolah itu susah jalannya, becek, kotor, banyak batu kecil-kecil, airnya coklat, apabila kena baju mama susah nyucinya,” ucap Angga penuh kesedihan.
“Kadang pakai baju biasa, kadang nyeker, kalau jalannya sudah bagus semangat untuk ke sekolah, baju tidak kotor, bisa pakai sepatu dan tidak nyeker lagi,” ucapnya.
Sementara itu, Tahyudin selaku Ketua RT 3 Matang Hanau menceritakan kehidupan di desanya “Selama dua tahun kami bisa melakukan aktivitas diwaktu kering menanam padi, sayuran dan sebagainya namun setelah tiga tahun kesini ini selalu banjir,” sebutnya.
“Banyak dari perjalanan 13 tahun ini teman-teman yang tinggal disini merupakan warga yang bermental baja, karena tidak sanggup memenuhi kehidupan sehari-hari banyak yang pulang ke jawa atau ke daerah lain untuk mencari kehidupan yang layak, ketimbang bertahan di sini”.
“Kami sangat sedih mereka meninggalkan kami yang ada disini, ntah bagaimana nasib kami yang ada disini, dan disini tidak ada lahan daratan, bahkan ada yang bilang, apa kalau kita meninggal di makamkan ditempat berair seperti ini,”ucapnya.
Marsudi, warga Desa Matang Hanau menceritakan “Sekarang setelah ada TMMD masuk di awal Oktober, saya sangat bersyukur dan terima kasih kepada anggota TNI Satgas TMMD, terutama pak Dandim, kami sebagai masyarakat terharu, walaupun istri saya sakit pak, dan kami membantu dengan semangat agar TMMD cepat selesai, kami sangat bersyukur pak,”ucap Marsudi penuh harapan.
Program TMMD Tingkatkan Akselerasi Pembangunan Di Desa
Dandim 1001/Hulu Sungai Utara, Letkol Inf Dhuwi Hendradjaja selaku Dansatgas menyampaikan “TMMD adalah TNI Manunggal Membangun Desa dimana ini adalah salah satu program TNI khususnya operasi bhakti TNI yang dilaksanakan secara terintegrasi oleh kementerian, lembaga non kementerian, pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan akselerasi pembangunan di desa khususnya di desa tertinggal,”ucapnya.
“Desa Matang Hanau ini merupakan desa tertinggal yang kurang tersentuh oleh pembangunan padahal potensi wilayah di desa ini cukup bagus. Penghalang atau kendala desa ini untuk maju adalah jalan yang tidak optimal atau rusak sehingga sasaran utama pokok pada TMMD ke-115 diwilayah Kodim 1001/Hulu Sungai Utara dan Balangan adalah membuat dan meningkatkan jalan sepanjang 1.300 meter dan lebar 4 meter selain dikeraskan kita juga melaksanakan pengecoran beton”.
“Selain sasaran fisik kita juga melaksanakan sasaran fisik tambahan diantaranya berupa rehab balai pertemuan, rehab Masjid Jami’ Al Hidayah. dimana Masjid dan balai pertemuan digunakan untuk kemasyarakatan”.
Dandim juga menjelaskan tentang sasaran non fisik diantaranya melaksanakan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan dengan melibatkan dinas terkait. Melaksanakan penyuluhan kesehatan, penyuluhan KB, Stunting, Posyandu, Posbindu PTM, penyuluhan Narkoba, penyuluhan pertanian dan peternakan, penyuluhan perikanan, penyuluhan Wasbang dan bela negara, penyuluhan tentang hukum, penyuluhan tata tertib dan lalu lintas, penyuluhan penanggulangan bencana dan Karhutla, penyuluhan rekrutmen TNI dan Polri, serta kegiatan bakti sosial diantaranya pelayanan KB, donor darah dan paket sembako gratis.
Lebih lanjut “Selain itu kegiatan ini sebagai bentuk kemanunggalan TNI dan Rakyat karena pekerjaan ini selain dilaksanakan oleh TNI juga bersama komponen bangsa lainnya Polri, stakeholder yang lain serta masyarakat dalam penyelesaian sasaran fisik,”tegasnya.
Bupati Kab. Balangan, Bapak Abdul Hadi pada kesempatannya memberikan ucapan terimakasih atas dilaksanakannya TMMD “Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, kami merasa sangat dibantu dengan adanya TMMD dan Insya Allah tahun depan kita lanjutkan untuk pengembangan sumber daya pariwisata dan kami minta bantuan kepada TNI untuk melaksanakan karya bhakti dengan TNI,”ucapnya.
TMMD Dapat Meningkatkan Perekonomian Masyarakat.
Mayjen TNI Darmono Susastro, Aspers Kasad selaku Tim Wasev TMMD mengatakan “Dengan adanya sarana jalan ini tingkat perekonomian masyarakat akan meningkat, termasuk hasil bumi dan lain-lain,”ucapnya.
“Dengan sarana yang ada akan membantu perekonomian masyarakat disini dan yang lebih penting lagi adalah kebersamaan yang ada diwilayah sini dengan adanya sarana ini akan lebih banyak silaturahmi dalam menjaga sistem keamanan,”tegasnya.
Sementara Pangdam Vl/Mlw, Mayjen TNI Tri Budi Utomo menyampaikan “Ini merupakan bentuk dari pada operasi bakti TNI yang dilaksanakan secara terintegrasi antara TNI dan masyarakat yang melibatkan Pemerintah Daerah, TNI, Polri dan masyarakat, sehingga semua berjalan dengan sukses, ini merupakan kerja nyata TNI dengan Pemerintah Daerah, komponen masyarakat, Polri pemangku kepentingan yang lain untuk melaksanakan akselerasi pembangunan di daerah, yang paling penting adalah bagaimana kita bisa membuka desa-desa yang tadinya sulit kita jangkau dan sekarang mudah dijangkau,”ucapnya.
Program TMMD ke-115 tahun 2022 secara output maupun outcome, sasaran fisik untuk membuka akses jalan, memangkas biaya transportasi membawa hasil bumi atau kepentingan lainnya, memudahkan akses belajar-mengajar siswa sekolah.
Sedangkan sasaran non fisik terciptanya pengetahuan wawasan kebangsaan dan bela negara, terciptanya masyarakat yang sadar akan hukum, terciptanya pengetuan masyarakat pentingnya kesehatan, masyarakat dapat mengerti tentang manfaat KB dan Stunting, masyarakat mendukung dan meningkatkan ketahanan pangan nasional, masyarakat dapat menjaga dan melestarikan lingkungan yang terpenting adalah terciptanya semangat gotong royong yang merupakan nilai luhur bangsa Indonesia. (Hy/RL)