Wagub Kalsel Tutup Program Rehabilitasi Sosial di Panti Fajar Harapan dan Iskaya Banaran

REDAKSI LINTAS, BANJAR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan secara resmi menutup Program Rehabilitasi Sosial yang dilaksanakan di dua panti sosial, yakni Panti Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Netra dan Fisik (PRSPDNF) Fajar Harapan Angkatan VI dan Panti Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas (PRSPD) Iskaya Banaran Angkatan VII. Penutupan program tersebut dipusatkan di Panti Pajar Harapan dan ditutup langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Hasnuryadi Sulaiman.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan, M. Farhanie, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya program rehabilitasi sosial yang telah berjalan dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi para klien penerima layanan.

“Alhamdulillah, hari ini kita telah menyelenggarakan penutupan program rehabilitasi sosial di dua panti, yaitu Panti Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Netra dan Fisik (PRSPDNF) Fajar Harapan Angkatan VI dan Panti Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas (PRSPD) Iskaya Banaran Angkatan VII. Program ini ditutup langsung oleh Bapak Wakil Gubernur Kalimantan Selatan,” kata Farhanie, Banjar, Rabu (24/12/2025).

Ia menuturkan, arahan Wakil Gubernur Kalsel dalam kegiatan tersebut sangat menyentuh dan menjadi penguat semangat bagi seluruh pihak, khususnya bagi para penyandang disabilitas dan penerima manfaat rehabilitasi sosial.

“Beliau berharap agar kawan-kawan kita, baik anak-anak disabilitas di Fajar Harapan maupun klien di Iskaya Banaran, mendapatkan kesempatan yang sama seperti masyarakat lainnya. Kesempatan yang sama untuk hidup mandiri, berkarya, dan berkontribusi di lingkungan tempat tinggal masing-masing,” jelasnya.

Farhanie menambahkan, selama mengikuti program rehabilitasi sosial, para klien telah dibekali berbagai keterampilan sesuai dengan potensi masing-masing. Selain itu, sebagai bentuk dukungan keberlanjutan, Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan juga memberikan bantuan stimulan ekonomi.

“Setelah diberikan keterampilan, para klien juga mendapatkan bantuan stimulan ekonomi yang besarannya berbeda-beda. Ini diharapkan dapat menjadi modal awal bagi mereka untuk berusaha dan mandiri setelah kembali ke masyarakat,” ungkapnya.

Melalui program rehabilitasi sosial ini, Farhanie berharap para lulusan panti dapat lebih percaya diri, berdaya, dan mampu menunjukkan bahwa mereka juga bisa berkarya serta memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan ekonomi di daerahnya masing-masing. (MC Kalsel/RL)

Writer: HERYUEditor: RAHMA