REDAKSI LINTAS, BANJARBARU – Korem 101/Antasari melaksanakan Apel Gelar Pasukan Latihan Penanggulangan Bencana Alam Banjir yang dibuka oleh Danrem 101/Antasari Kolonel Inf Ilham Yunus, S.Sos., M.Si. dan dihadiri oleh para Kasi Korem 101/Antasari, Kabalak Aju Kodam VI/Mulawarman Wilayah Banjarmasin, serta Kabalak Korem 101/Antasari di Lapangan Wiratama Mako Yonif 623/Bhakti Wira Utama Jl. Ir. P. M. Noor, Sungai Ulin, Kec. Banjarbaru Utara. Jumat (6/12/2024).
Apel Gelar Pasukan Penanggulangan Bencana Alam ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan personel dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam, serta untuk mengantisipasi dan mengevaluasi sejauh mana kesiapan seluruh unsur yang terlibat, baik dari aspek personel, peralatan dan perlengkapan serta dukungan lainnya, disertai cara bertindak yang tepat, sehingga tidak ada keraguan dalam pelaksanaan tugas.
Kasiops Kasrem 101/Antasari pada saat membacakan sambutan Danrem 101/Antasari menegaskan bahwa dalam pengambilan tindakan harus melalui langkah koordinasi dan kerja sama dengan seluruh unsur terkait secara terpadu dan berkesinambungan.
“Upaya pengurangan risiko bencana harus dilakukan secara terencana, terpadu dan berkesinambungan, sehingga membutuhkan kerja yang maksimal dan terarah,” jelas Danrem.
“Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya korban jiwa maupun materiil akibat bencana alam, kita semua harus meningkatkan kesiapsiagaan bencana dalam berbagai sektor dengan melaksanakan latihan bersama dengan seluruh elemen beserta masyarakat,” tambah Danrem.
Lebih lanjut dikatakan, “Seluruh personel harus mampu melaksanakan operasi bantuan Penanggulangan Bencana Alam secara profesional dan proporsional. Tingkatkan kerja sama dan koordinasi sehingga dapat mencapai keberhasilan saat melaksanakan tugas,” tegas Danrem.
Adapun dalam pelaksanaan latihan melibatkan Personel TNI, POLRI, BPBD serta Instansi terkait lainya yang menunjukkan sinergitas yang kuat dalam menghadapi ancaman bencana.
Latihan penananggulangan bencana ini merupakan bagian dari pengintegrasian kemampuan satuan, prosedur dan tata cara kerja yang berlaku dalam suatu posko, serta komando dan pengendalian operasi bersama pemerintah dan lembaga nonpemerintah dalam menghadapi permasalahan bencana alam di wilayah.
Kegiatan ini membekali para peserta latihan dengan materi komando pengendalian (Kodal), koordinasi, komunikasi dan informasi, evakuasi korban di darat dan di air, mendirikan posko, pendataan, distribusi logistik dan gelar dapur lapangan.
Selain itu juga diberikan pelatihan penyebarluasan informasi tentang bencana, gelar alat komunikasi, pengendalian pengungsi, pertolongan dan rawat korban, penanganan trauma pasca bencana (trauma healing), serta latihan aplikasi dalam gladi lapangan penanggulangan bencana alam banjir dengan skenario latihan dibuat seperti situasi banjir sesungguhnya.
Hal Ini menjadi gambaran dalam pelatihan penanggulangan bencana untuk menentukan strategi agar lebih efisien, sigap, dan tanggap dalam membantu masyarakat. (Penrem 101/Ant).