REDAKSI LINTAS, BANJARMASIN – Sholat Istisqo yang digelar Korem 101/Antasari sebagai bentuk bermunajat kepada Allah SWT, meminta hujan untuk mengatasi Karhutla di Kalimantan Selatan, Sholat Istisqo dilaksanakan di Lapangan Apel Makorem 101/Antasari, Jl. Jend. Sudirman Banjarmasin, Selasa (05/09).
Turut dihadiri oleh Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Ari Aryanto, S.E., M.I.P., Kasrem 101/Antasari, KH. Ahmad Sufian Albanjari, para Kasi Korem 101/Antasari, para Dansat dan Kepala Balak Wilayah Banjarmasin, dan seluruh Prajurit Korem 101/Antasari.
Kemarau panjang yang melanda sebagian wilayah Indonesia termasuk Kalimantan Selatan telah menimbulkan berbagai dampak negatif bagi masyarakat, seperti menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA, terganggunya aktifitas transportasi, dan perekonomian serta kerusakan lingkungan.
Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Ari Aryanto, S.E., M.I.P., dalam kesempatannya menyampaikan bahwa berbagai upaya telah dilaksanakan oleh Korem 101/antasari bersama dengan Pemerintah Daerah, Polri, BPBD dan instansi terkait lainnya untuk mencegah dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Selatan.
“Upaya yang telah kita dilaksanakan dengan membentuk Satgas Darat dan Satgas Udara dalam mengendalikan Karhutla untuk memadamkan titik api namun hasilnya masih belum optimal masih muncul titik api,”ucapnya.
Danrem juga menyampaikan, selain berusaha melakukan pemadaman secara maksimal, sebagai umat beragama juga berusaha dengan berdo’a memohon minta hujan dengan menggelar Sholat Istisqo.
“Sholat Istisqo merupakan amaliyah yang sering dilaksanakan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat dengan memperbanyak istighfar kepada Allah SWT, memohon ampun kepada Allah SWT atas segala kesalahan yang terjadi selama ini yang sering kita lakukan,” ujar Danrem.
Danrem juga menghimbau kepada para jajaran para Dandim, Danramil dan Babinsa agar tidak henti-hentinya menyampaikan kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga lahan yang kita miliki agar tidak terbakar apalagi dibakar.
Sementara itu, KH. Ahmad Sufian Albanjari, dalam khutbahnya menyampaikan tentang terjadinya kerusakan dimuka bumi karena adanya ulah tangan manusia, dan menghimbau untuk senantiasa bertaubat dan perbanyak untuk beristighfar.
“Mari kita beristighfar atas dosa-dosa kita, mari kita bertaubat dengan taubatan Nasuha, kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan memperbanyak membaca Alqur’an, membantu orang dan banyak memohon ampun,” ucapnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari BPBD Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (04/09) diwilayah Kalimantan Selatan terdapat 13.983 titik panas dan 1.297 titik api.
Dari 1.297 titik api yang terpantau hanya Kota Banjarmasin yang tidak ditemukan adanya titik api.
Melalui hasil patroli udara Kota Banjarbaru terdapat 212 titik api, Banjar 293 titik api, Tapin 37 titik api, HSS 190 titik api, HST 33 titik api dan HSU terdapat 36 titik api.
Sementara itu Kab. Balangan terdapat 5 titik api, Tabalong 21 titik api, Batola 58 titik api, Tanah Laut 380 titik api, Tanah Bumbu 30 titik api dan Kotabaru 2 titik api. (Qi/RL)