REDAKSI LINTAS, BANJARMASIN, – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Banjarmasin menggelar rapat dengan beberapa pimpinan perusahaan yang ada di SMSI, Dewan pakar dan LBH SMSI.
Dihadiri Ketua SMSI Banjarmasin (Adam), Wakil ketua (Nanang), Sekretaris (Nicko), pemimpin perusahaan media Kalselhits (Candra), Mediawarta (Ocan), Lenterakalimantanet (Naiman), Detikweb (Yetno), wartawan NKRI (Yusi), Economic Traveling (Olfah), ahli dewan pers dan Dewan Pakar SMSI Banjarmasin (Risanta), dan ikut dihadiri oleh ketua SWI Kalsel (Sugi).
Bertempat di di rumah makan Medina Chicken, Jalan Beruntung Jaya Banjarmasin, Selasa (3/10/2023). Kegiatan ini membahas terkait adanya dugaan salah satu oknum humas Polda Kalsel yang diduga telah melukai hati dengan sebutan Wartawan bodrex pada kegiatan kunjungan Wakapolri pada Senin (2/10/2023).
Ketua SMSI Banjarmasin, H Adam Nugraha Wiradhana menyampaikan dirinya sangat menyayangkan dugaan percakapan oknum humas dengan atasannya dengan tulisan wartawan bodrex.
“Seharusnya itu tidak boleh terjadi, karena sangat menyakiti hati wartawan yang saat meliput kunjungan Wakapolri,” jelasnya.
Ia bilang selain itu, di dalam list yang beredar, nama yang dibilang wartawan bodrex, beberapa adalah merupakan pimpinan umum media yang tergabung di SMSI, termasuk salah satunya dewan pakar SMSI.
“Secara kelembagaan, kita sudah mendengar keterangan dari beberapa rekan wartawan yang meliput di acara dan melalui rapat ini kita akan melayangkan surat kepada yang bersangkutan untuk melakukan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga meminta dihadapkan dengan yang bersangkutan, agar masalah ini cepat selesai.
Sementara itu, Ahli dewan pers, Risanta menyampaikan, dengan kejadian ini bisa dijadikan pelajaran dan menjadikan wartawan itu sebagai mitra.
“Jangan membeda-bedakan lagi, dari media manapun, atau dari wartawan mana pun, ketika di lapangan meliput acara itu sebagai rekan kerja atau mitra, karena wartawan sebagai penyambung lidah masyarakat, ” cetusnya.
Ia menambahkan, wartawan itu sebagai pembawa informasi, edukasi dan kontrol sosial.
Senada, Ketua SWI Kalsel, Sugiannor yang ikut hadir menyampaikan, pihaknya meminta kepada yang bersangkutan untuk segera melakukan klarifikasi atau berita yanh sudah beredar dan permintaan mohon maaf secara terbuka dengan mengundang wartawan online, cetak dan elektronik.
“Tidak ada perbedaan wartawan, semua sama sebagai mitra kerja, ” jelasnya.
Ia berharap, semoga permasalahan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak terulang lagi. (Humas SMSI Banjarmasin)