RADAR LINTAS, BANJARBARU – Tampil berbeda pada tahun ini dalam memperingati Hari Pahlawan, Korem 101/Antasari bekerja sama dengan Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat menampilkan Drama Kolosal dengan judul “Pangeran Antasari : Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing” yang tampil memukau di Lapangan Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel Jalan Aneka Tambang, Trikora, Palam, Kec. Cemp., Kota Banjar Baru. Kamis (10/11/2022).
Selain melibatkan mahasiswa dari Universitas Lambung Mangkurat, juga melibatkan prajurit Yonif 623/Bhakti Wira Utama Korem 101/Antasari.
Drama kolosal yang ditampilkan sekaligus sebagai sarana edukasi serta sebagai upaya memelihara rasa kebangsaan dan Nasionalisme seluruh generasi muda Indonesia penerus perjuangan para pahlawan.
Drama kolosal kali ini mengangkat kisah perang Banjar, yang menggambarkan perjuangan pasukan Pangeran Antasari beserta masyarakat Banjar dalam melawan dan mengusir penjajah Belanda dari Kalimantan Selatan, yang ditampilkan apik oleh kolaborasi antara Korem 101/Antasari dengan para Mahasiswa Prodi Seni Pertunjukan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Pada drama kolosal ini diceritakan bahwa Kerajaan Banjar dan Tanah Banjar dulunya makmur atas pimpinan Raja Sultan Adam Watsiqbillah, bahkan Belanda pun sukar untuk memasuki dan mempengaruhi Kerajaan Banjar. Namun, setelah wafatnya Raja Banjar Sultan Adam, naiklah Tamjidillah atas bantuan politik Belanda.
Pangeran Antasari resah melihat kejadian tersebut ditambah masyarakat yang mengadu padanya akan situasi yang terjadi. Pangeran Antasari pun berkata bahwasanya kita harus menjauhkan akar yang memengaruhi kerajaan dan Tanah Banua Banjar, yakni harus mengusir Belanda. Melalui tekad kuat Pangeran Antasari, akhirnya mampu membakar semangat masyarakat Banjar untuk berjuang membela Tanah Banjar dalam mengusir penjajah Belanda.
Gubernur Kalsel Dr.(HC). H. Sahbirin Noor, S.Sos., M.H. menyatakan bahwa penampilan drama kolosal ini sangat luar biasa, kita seperti ikut perang. Harapannya untuk anak muda agar menjadi teladan dan jangan melupakan sejarah, karena pahlawan adalah teladan bagi kita,” ungkap Gubernur (red).
Ayub Mahasiwa Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan Universitas Lambung Mangkurat yang memerankan Pangeran Antasari pada drama kolosal, menyatakan merasa “sangat istimewa mendapat kesempatan memerankan Pangeran Antasari, seperti kembali ke masa lalu,” ujar Ayub.
Bagi Ayub sosok Pangeran Antasari adalah sosok yang tegas dan mampu memberikan inspirasi bahwa kita harus mampu melawan penjajah dan memiliki rasa peduli terhadap sesama.
Sebelumnya telah dilaksanakan Upacara Peringatan Hari Pahlawan yang diikuti oleh seluruh instansi pemerintah daerah, TNI-Polri, Pelajar dan Mahasiswa, dengan Tema yang diangkat tahun ini adalah “Pahlawanku Teladanku”. (Penrem 101/Ant).