Pemprov Kalsel Bergerak Cepat Tangani Banjir di Balangan, Status Siaga Ditetapkan

Banjir di Balangan

REDAKSI LINTAS, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bergerak cepat melakukan penanganan banjir yang melanda sejumlah wilayah, khususnya di Kabupaten Balangan. Penanganan dilakukan dengan menerjunkan personel serta memastikan kesiapan peralatan di lapangan melalui koordinasi lintas instansi.

Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, menyampaikan hal tersebut usai meninjau Posko 6 peringatan Momentum 5 Rajab di Museum Lambung Mangkurat, Jalan A. Yani Km 36, Banjarbaru, Sabtu (27/12/2025).

Ia mengatakan, penanganan bencana banjir dilakukan melalui koordinasi intensif antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan instansi teknis.

“Kami saling berkoordinasi antara pemerintah dengan Pak Kapolda dan Dandrem. Untuk penanganan teknis di lapangan, kami serahkan kepada BPBD yang sudah berkoordinasi dengan Polres setempat,” ujarnya.

Ia menegaskan, pemerintah tidak perlu membawa peralatan dari Banjarbaru karena sarana dan prasarana penanganan bencana telah tersedia di daerah terdampak.

“Peralatan sudah siap di sana dan bisa langsung digunakan untuk membantu masyarakat,” katanya.

Gubernur mengaku sempat khawatir melihat kondisi warga terdampak banjir dari laporan visual yang diterima. Dalam salah satu video, terlihat seorang ibu dan anak terjebak hingga naik ke atap rumah akibat tingginya genangan air.

“Itu hampir tenggelam, ini yang kita khawatirkan karena masyarakat tidak bisa keluar dan terjebak,” tuturnya.

Namun demikian, ia bersyukur karena berdasarkan laporan terakhir, kondisi air mulai berangsur surut.

“Alhamdulillah, tadi kita dapat kabar air sudah mulai turun. Mudah-mudahan ke depan tidak hujan lagi, tapi tetap perlu perhatian agar tidak terjadi lagi kejadian serupa,” imbuhnya.

Terkait status kebencanaan, Pemprov Kalsel menetapkan status siaga di enam kabupaten. Menurut Gubernur, status tersebut akan kembali dibahas dalam rapat lanjutan dengan mempertimbangkan perkembangan cuaca dan kondisi lapangan.

“Kita harus siap siaga dan cepat merespons setiap laporan dari masyarakat,” tegasnya.

Ia juga menyinggung kejadian tanah longsor di Desa Aranio, Kabupaten Banjar, yang berhasil ditangani dengan cepat berkat laporan warga.

“Pagi dilaporkan longsor, langsung kita bersihkan. Peralatan PUPR sudah saya perintahkan siaga di wilayah Hulu Sungai agar tidak perlu menunggu dari sini,” katanya.

Gubernur Muhidin menegaskan, kesiapsiagaan peralatan dan personel telah disiapkan di berbagai wilayah rawan bencana. Namun, ia mengakui penanganan akan lebih sulit jika terjadi kerusakan infrastruktur berat seperti jalan putus yang membutuhkan jembatan permanen.

“Pada prinsipnya, di mana pun ada kejadian, kita sudah siap. Yang menjadi kendala hanya jika akses benar-benar terputus,” pungkasnya. (MC Kalsel/RL)