REDAKSI LINTAS, BARABAI – Bekerja sama dengan Dinas kesehatan Kab. Hulu Sungai Tengah melalui Puskesmas Haruyan, Satgas TMMD ke-116 Kodim 1002/HST menggelar sosialisasi dan penyuluhan Stunting, Selasa (06/07/2023).
“Cegah Stunting Demi Generasi Cemerlang” kegiatan sosialisasi dan penyuluhan menghadirkan narasuber dari Puskesmas Haruyan, Soraya erawati A. Md. Gz.
Disampaikan oleh Soraya Erawati bahwa Stunting adalah kondisi dimana anak memiliki tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya, tetapi pendek tidak sama dengan stunting atau belum tentu stunting.
“Stunting merupakan masalah gizi kronis pada balita yang ditandai lebih rentan terhadap penyakit dan berisiko untuk mengidap penyakit degenerative, dampak stunting tidak hanya pada segi kesehatan tapi juga mempengaruhi kecerdasan,” ucapnya.
Lebih lanjut Soraya Erawati, menuturkan Stunting merupakan masalah yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Zat gizi dan pola asuh menjadi salah satu indikator penyebab dari stunting.
Adapun Ciri-ciri stunting adalah balita yang pertumbuhan dan perkembangannya lebih lambat dari biasanya, sehingga menganggu fungsi otak balita. Faktor risiko ini biasanya di temukan pada calon pengantin, ibu hamil hingga balita yang dimana kurangnya pelayanan kesehatan, penyakit infeksi, atau penyakit degenerative sehingga muncul masalah stunting.
“Pencegahan dalam stunting dalam keluarga seperti pemberian zat besi pada ibu hamil dengan pemberian vitamin, promosi dan konseling menyusui, promosi dan konseling pemberian makan bayi dan anak (PMBA), tata laksana gizi buruk, pemberian makanan tambahan pemulihan bagi anak gizi kurang, pemantauan pertumbuhan. Lingkungan juga berpengaruh pada pertumbuhan balita apabila balita tumbuh di lingkungan yang tidak sehat, maka pertumbuhan anak juga bisa bermasalah karena disebabkan banyaknya penyakit,” pungkasnya. (Pendim/RL).