Religi  

Masjid Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari Siap Jadi Ikon Religi Kalsel

Masjid Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari

REDAKSI LINTAS, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memastikan pembangunan Masjid Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari akan rampung sepenuhnya pada akhir Desember 2025. Setelah peresmian dilakukan, masjid tersebut siap difungsikan sebagai pusat ibadah sekaligus ikon wisata religi baru di Banua.

Plt  Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, M. Yasin Toyib, mengungkapkan progres pembangunan saat ini telah memasuki tahap akhir. Pekerjaan yang masih berjalan hanya berupa penataan kawasan dan lanskap, sementara bangunan utama masjid telah selesai sejak tahun 2024.

“Untuk struktur dan bangunan utama sudah selesai. Saat ini kami tinggal menyelesaikan penataan lanskap yang ditargetkan rampung akhir tahun ini,” kata Yasin Toyib didampingi Plt Kabid Cipta Karya, Ryan Tirta Nugraha, Selasa (30/12/2025).

Usai peresmian, Kata Yasin, aset rumah ibadah tersebut akan diserahterimakan kepada Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Kalimantan Selatan sebagai pengelola. Namun demikian, jadwal peresmian masih menunggu arahan pimpinan daerah serta hasil koordinasi lintas perangkat daerah.

“Rencana peresmian masih kami koordinasikan dengan Biro Kesra,” ujarnya.

Yasin menegaskan, secara fungsional masjid sudah siap digunakan. Seluruh sarana dan prasarana utama telah tersedia sehingga masjid dapat langsung difungsikan untuk kegiatan ibadah setelah proses peresmian dan serah terima aset rampung.

Ia juga menyarankan pembentukan badan pengelola khusus agar pengelolaan masjid dan kawasan sekitarnya dapat berjalan lebih profesional dan berkelanjutan.

“Dengan adanya badan pengelola, pemanfaatan kawasan akan lebih optimal,” tambahnya.

Ke depan, pengembangan kawasan Masjid Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari akan dilakukan secara bertahap. Beberapa fasilitas pendukung seperti kolam dan area terbuka hijau direncanakan dilanjutkan pada tahun berikutnya, menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran daerah.

Sesuai arahan Gubernur Kalimantan Selatan, kawasan masjid juga akan ditanami berbagai jenis tanaman buah agar kawasan tetap hidup, asri, dan menjadi ruang publik yang ramai dikunjungi masyarakat.

“Harapan pimpinan daerah, kawasan ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga ruang aktivitas yang hidup,” jelas Yasin.

Dari sisi anggaran, pembangunan lanskap masjid menyerap dana sekitar Rp56 miliar, sedangkan pembangunan bangunan utama menelan anggaran Rp121 miliar yang bersumber dari APBD Provinsi Kalimantan Selatan. Total anggaran pembangunan secara keseluruhan mencapai Rp177 miliar.

Masjid Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dibangun dengan konsep ruang terbuka di atas lahan seluas kurang lebih 4.000 meter persegi dan mampu menampung hingga 3.000 jemaah. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini diharapkan menjadi destinasi wisata religi yang memperkuat identitas Kalimantan Selatan.

Ia menerangkan Pada 2025, pekerjaan difokuskan pada penyelesaian sayap kiri dan kanan bangunan penunjang sebelum diserahkan kepada Biro Kesra sebagai pengelola.

“Kami berharap ke depan sarana penunjang di dalam masjid, seperti mebeler, karpet, dan perlengkapan lainnya dapat segera dilengkapi agar masjid dapat dimanfaatkan secara maksimal,” tutupnya. (MC Kalsel/RL)