Kalsel Raih Peringkat Pertama Indeks Ketahanan Pangan 2025

Kalsel raih peringkat pertama

REDAKSI LINTAS, BANJARBARU – Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) sukses meraih peringkat pertama secara nasional dalam Indeks Ketahanan Pangan (IKP) tahun 2025 dengan nilai 81,98 persen.

Prestasi ini diumumkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Syamsir Rahman diwakili oleh Kepala Bidang Ketahanan Pangan Saptono saat diruang kerjanya, Banjarbaru, Rabu (10/9/2025).

Saptono menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan kebanggaan bagi seluruh masyarakat Kalsel, mengingat selama tiga tahun terakhir, posisi tertinggi dalam indeks ketahanan pangan selalu dipegang oleh Provinsi Bali.

“Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama dan sinergi semua pihak, mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, hingga para petani. Upaya menjaga ketersediaan stok pangan, menjaga stabilitas harga, serta penanganan daerah rawan pangan secara tepat menjadi kunci utama pencapaian ini,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Saptono juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Balangan berhasil menempati peringkat ke-4 terbaik se-Indonesia untuk kategori indeks ketahanan pangan di tingkat kabupaten.

Hal ini semakin memperkuat posisi Kalimantan Selatan sebagai salah satu daerah yang serius menggarap sektor ketahanan pangan.

“Capaian ini menunjukkan bahwa upaya yang kita lakukan tidak hanya berdampak di level provinsi, tetapi juga dirasakan hingga ke kabupaten/kota,” tambah Saptono.

Saptono berharap capaian ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang, sehingga kesejahteraan masyarakat terus meningkat dan Kalimantan Selatan dapat menjadi lumbung pangan nasional yang berkelanjutan.

Pemerintah Provinsi Kalsel berkomitmen untuk melanjutkan berbagai program strategis, termasuk penguatan cadangan pangan, pengembangan pertanian berbasis teknologi, dan pemberdayaan petani agar produksi tetap terjaga sepanjang tahun.

Dengan pencapaian ini, diharapkan Kalimantan Selatan dapat menjadi contoh bagi provinsi lain dalam pengembangan sektor ketahanan pangan yang berkelanjutan.

“Jika produksi pangan stabil dan masyarakat memiliki akses yang baik terhadap bahan pangan, maka ketahanan pangan akan semakin kokoh. Inilah yang terus kita upayakan,” tutup Saptono. (MC Kalsel/RL)