Gubernur Kalsel Ajak Pelajar Banua Menabung Sejak Dini

Gubernur Kalsel

REDAKSI LINTAS, BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin mengajak para pelajar di Banua untuk membiasakan menabung sejak dini. Ajakan tersebut disampaikan saat menghadiri Puncak Peringatan Bulan Inklusi Keuangan Tahun 2025.

Dalam sambutannya, Gubernur H. Muhidin menyebut kegiatan tersebut sangat relevan dengan tantangan zaman. Menurutnya, memahami keuangan dan menabung sejak dini bukan hanya tentang menyimpan uang, tetapi juga membentuk karakter disiplin, mandiri, dan bertanggung jawab.

“Menabung dan memahami keuangan sejak dini berarti kita sedang membangun kebiasaan hidup disiplin, mandiri, dan bertanggung jawab,” kata H. Muhidin, Banjarmasin, Jumat (31/10/2025).

Gubernur H. Muhidin juga membagikan pengalaman pribadinya semasa muda ketika bekerja sebagai guru. Meski penghasilannya tidak besar, ia tetap berusaha menyisihkan sebagian gajinya untuk ditabung, sesuai pesan ayahnya sejak kecil.

“Ayah saya selalu berpesan, berapapun penghasilanmu sisihkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Jangan menunggu sisa. Dari kebiasaan menabung itulah saya belajar disiplin, belajar merencanakan, dan akhirnya bisa memulai usaha kecil,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa menabung adalah langkah strategis dalam kehidupan, seperti halnya strategi dalam permainan catur yang membutuhkan perencanaan matang.

“Menabung menjadi benteng yang menjaga masa depan dari hal-hal tak terduga. Sebagaimana pepatah Banjar mengatakan: sikit-sikit, lama-lama jadi bukit. Konsistensi kecil hari ini akan membawa hasil besar di masa depan,” tambah H. Muhidin

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga mengajak para pelajar untuk mulai menabung melalui Bank Kalsel, yang menurutnya merupakan kebanggaan daerah.

“Bank Kalsel adalah bank milik rakyat Kalimantan Selatan. Sistem syariahnya menanamkan nilai keadilan dan keberkahan, serta menyediakan tabungan pelajar yang mudah, murah, dan tanpa biaya administrasi,” jelasnya.

Menutup sambutannya, Gubernur berpesan agar generasi muda tidak tergoda gaya hidup konsumtif.

“Yang penting bukan terlihat kaya, tapi benar-benar punya tabungan dan masa depan yang terjamin. Orang Banjar bilang, umpat tinggi tapijak takurus. Terlihat mewah tapi sebenarnya susah,” ujarnya.

Gubernur pun berharap, melalui momentum Bulan Inklusi Keuangan ini, literasi keuangan di kalangan pelajar Kalimantan Selatan semakin meningkat, sehingga mampu menciptakan generasi yang cerdas mengelola keuangan dan siap menghadapi masa depan. (MC Kalsel/RL)