REDAKSI LINTAS, PADANG – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Sosial menuntaskan pelaksanaan tahap awal misi kemanusiaan ke wilayah terdampak banjir bandang dan longsor di Sumatera. Misi tersebut merupakan tindak lanjut arahan Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian antar daerah.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan, M. Farhanie, melalui Kepala Bidang Penanganan Bencana, Achmadi, menjelaskan bahwa Dinsos Kalsel telah mengirimkan 18 personel Satuan Tugas (Satgas) Kemanusiaan yang bertugas di dua titik utama, yakni Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, serta Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.
“Personel yang kami kirimkan kemarin bertugas menangani dapur umum, penatausahaan dan distribusi logistik, pendataan korban, hingga membantu pembangunan hunian sementara (huntara) di sekitar lokasi terdampak,” kata Achmadi, Banjar, Rabu (24/12/2025).
Ia menjelaskan, kondisi di lapangan menunjukkan kerusakan yang sangat parah. Banyak rumah warga hancur akibat terjangan banjir bandang dan longsor yang terjadi pada 24 November 2025 kemron, bahkan material lumpur dan pasir di dalam rumah mencapai setinggi dada orang dewasa.
Selain pengiriman personel, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga telah menyalurkan bantuan dana sebesar Rp50 juta per Kabupaten/Kota kepada 13 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat, dari total 19 kabupaten/kota yang ada. Total bantuan yang telah disalurkan mencapai hampir Rp2 Miliar.
“Alhamdulillah, hari ini kami telah menerima surat ucapan terima kasih dari Gubernur Sumatera Barat kepada Gubernur Kalimantan Selatan atas bantuan yang telah diberikan,” ucap Achmadi.
Ia menegaskan, bantuan dari Pemprov Kalsel tidak berhenti pada tahap pertama. Sesuai arahan Gubernur, akan ada pengiriman bantuan tahap kedua, terutama berupa logistik kebutuhan keluarga, seperti peralatan dapur, tikar, kasur, terpal, kompor, panci, popok bayi, serta perlengkapan anak.
“Berdasarkan asesmen kami di lapangan, kebutuhan mendesak saat ini bukan lagi lauk-pauk, tetapi peralatan rumah tangga untuk menunjang dapur mandiri para penyintas yang tinggal di hunian sementara,” jelasnya.
Menurut Achmadi, meskipun pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial telah menyediakan dukungan dapur mandiri, banyak warga tidak memiliki peralatan dasar karena seluruh harta benda tertinggal atau rusak saat bencana terjadi pada malam hari.
Ia juga menyebutkan bahwa selain Sumatera Barat, Provinsi Aceh dan Sumatera Utara diharapkan turut mendapatkan tambahan bantuan dari Pemprov Kalsel, menyesuaikan arahan Gubernur dan ketersediaan anggaran.
“Kami siap melaksanakan arahan Bapak Gubernur. Prinsipnya, bantuan akan disesuaikan dengan kebutuhan nyata di lapangan agar benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terdampak,” pungkas Achmadi. (MC Kalsel/RL)








