Dinas Kominfo Kalsel, Paparkan Tiga Tahapan Penanganan Bencana

Dinas Kominfo

REDAKSI LINTAS, BANJARBARU – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Kalimantan Selatan menegaskan komitmennya dalam mendukung program pengelolaan risiko bencana dan perlindungan sosial melalui penyediaan data, informasi, serta layanan komunikasi publik.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kominfo Kalsel, Muhamad Muslim, yang diwakili oleh Kepala Seksi Sumber Daya Komunikasi Publik dan Kehumasan, Agustini Qamariah, pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Data dan Informasi Program ISASP (Integrated Solutions for Disaster Risk Management and Social Protection) di salah satu hotel di Kota Banjarbaru, Selasa (30/9/2025).

Agustini menjelaskan, Dinas Kominfo berperan pada tiga tahapan penanganan bencana, yakni pra-bencana, saat bencana, dan pascabencana.

“Pada tahap pra-bencana, kami melakukan edukasi dan penyampaian himbauan melalui media internal serta diseminasi informasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah mitigasi dan kesiapsiagaan,” ujarnya.

Sementara itu, pada saat terjadi bencana, Kominfo Kalsel tidak hanya berperan dalam penyebaran informasi resmi, tetapi juga memfasilitasi dukungan teknis bagi posko-posko komando.

“Kami menyediakan sarana jaringan dan fasilitas rapat virtual seperti Zoom Meeting untuk mendukung koordinasi di posko utama maupun posko lapangan,” terang Agustini.

Selain itu, Dinas Kominfo juga bertugas mengelola komunikasi dengan media eksternal. Informasi terkini mengenai perkembangan bencana, jumlah korban, serta kerusakan disampaikan secara resmi melalui jalur komunikasi yang difasilitasi oleh Kominfo, bekerja sama dengan tim penanggulangan bencana.

“Pasca bencana, kami tetap melanjutkan fungsi diseminasi informasi, termasuk penyampaian laporan dan himbauan terkait upaya pemulihan. Semua ini bertujuan agar masyarakat dapat menerima informasi yang cepat, tepat, dan dapat dipertanggungjawabkan,” tambahnya.

Melalui keterlibatan aktif ini, Kominfo Kalsel memastikan bahwa fungsi komunikasi publik berjalan optimal dalam setiap fase kebencanaan, sehingga sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan media dapat mendukung efektivitas pengelolaan risiko bencana serta perlindungan sosial di Banua. (MC Kalsel/Fuz/RL)