REDAKSI LINTAS, Kayuagung, OKI — Ketua Forum Wartawan OKI Bersatu (Forwaki), M. Dihin, mempertanyakan hasil yang diraih kontingen OKI dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke-15 di Musi Banyuasin (Muba) tahun 2025. Pasalnya, dengan dana hibah yang cukup besar, yakni mencapai Rp4,1 miliar yang dikelola oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) OKI, kontingen OKI hanya mampu menduduki peringkat ke-9, bahkan berada di bawah Kabupaten Ogan Ilir.
M. Dihin menilai, peringkat tersebut tidak sebanding dengan anggaran yang telah digelontorkan. Ia mempertanyakan efektivitas dan efisiensi pengelolaan dana hibah tersebut pada Rabu (29/10/2025).
“Dana hibah Rp4,1 miliar itu bukan jumlah yang kecil. Seharusnya, dengan anggaran sebesar itu, kontingen OKI bisa meraih hasil yang lebih baik, minimal masuk lima besar,” ujar M. Dihin.
Ia juga menyoroti kinerja KONI OKI dalam mempersiapkan dan membina para atlet. Menurutnya, perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap sistem pembinaan atlet di OKI agar ke depan dapat meraih prestasi yang lebih membanggakan.
“Kami berharap KONI OKI bisa lebih transparan dalam mengelola dana hibah. Selain itu, perlu ada peningkatan kualitas pembinaan atlet agar bisa bersaing di tingkat provinsi maupun nasional,” tegas M. Dihin.
Forwaki OKI Bersatu berencana melakukan investigasi lebih lanjut terkait pengelolaan dana hibah KONI OKI. Mereka akan mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber untuk mengetahui secara pasti ke mana saja dana tersebut dialokasikan dan bagaimana penggunaannya.
“Kami akan kawal ini. Jika ditemukan adanya indikasi penyimpangan atau penyelewengan dana, kami tidak segan-segan melaporkannya kepada pihak berwajib,” tandas M. Dihin.
Kasus ini menjadi perhatian serius di kalangan masyarakat OKI. Mereka berharap agar KONI OKI dapat memberikan penjelasan yang transparan terkait pengelolaan dana hibah tersebut. (SH/FWK/RL)










