Basarnas Banjarmasin dan Dinsos Kalsel Gelar Pelatihan CSSR Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana

Basarnas

REDAKSI LINTAS, BANJARMASIN – Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dalam menghadapi bencana, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin bersama Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan menggelar pelatihan Collapsed Structure Search and Rescue (CSSR) atau pencarian dan pertolongan korban di reruntuhan bangunan.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti sebanyak 40 peserta dari Tagana se-Kalimantan Selatan dan difokuskan pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi potensi bencana akibat runtuhnya struktur bangunan di wilayah Kalimantan Selatan.

Kepala Seksi SDM Basarnas Banjarmasin, Amri Zuna, menjelaskan bahwa pelatihan ini menjadi salah satu bentuk sinergitas antara Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan melalui Tagana dengan Basarnas. Kolaborasi ini dinilai penting mengingat potensi kejadian bencana di Kalimantan Selatan cukup tinggi.

“Kita memang perlu melakukan kolaborasi sinergitas antara Dinas Sosial, khususnya Tagana Kalimantan Selatan, dengan Basarnas. Struktur-struktur yang ada di wilayah ini juga memiliki potensi untuk mengalami insiden. Jadi diperlukan koordinasi sejak awal untuk penanganan yang cepat dan tepat,” kata Amri, Banjarmasin, Selasa (14/10/2025).

Amri menambahkan, pelatihan CSSR ini difokuskan untuk membekali para peserta dengan keterampilan teknis dalam melakukan penyelamatan korban di bawah reruntuhan bangunan.

“Dalam pelatihan ini kami memberikan materi yang seharusnya dilaksanakan beberapa hari, namun kita padatkan menjadi tiga hari. Peserta akan dikenalkan berbagai alat penyelamatan, metode evakuasi, serta kondisi-kondisi yang memungkinkan dilakukannya evakuasi dengan aman,” jelasnya.

Menurutnya, proses penyelamatan di area reruntuhan tidak dapat dilakukan sembarangan karena memerlukan analisis dan penanganan awal terhadap kondisi korban maupun struktur bangunan yang rusak.

“Kita akan melaksanakan treatment dan assessment terlebih dahulu untuk menentukan posisi korban dan cara evakuasi yang tepat. Termasuk mengenali jenis reruntuhan bangunan agar proses penyelamatan tidak membahayakan petugas,” imbuhnya.

Basarnas Banjarmasin dalam kegiatan ini juga menurunkan empat orang instruktur ahli untuk memberikan pembekalan langsung kepada para peserta. Diharapkan melalui pelatihan ini, Tagana Kalimantan Selatan dapat lebih siap dan terampil dalam mendukung operasi pencarian dan pertolongan di lapangan.

“Kami ingin peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mempraktikkan teknik penyelamatan secara benar dan aman. Dengan demikian, sinergitas antara Tagana dan Basarnas dapat semakin kuat dalam penanganan bencana di daerah,” pungkasnya. (MC Kalsel/RL)