REDAKSI LINTAS, BARABAI – Jelang bulan Ramadhan Harga beras di Kabupaten Hulu Sungai Tengah mulai mengalami kenaikan, baik beras Banjar maupun beras Jawa, kenaikan harga beras diduga disebabkan lantaran berkurangnya stok beras dipasaran. Disamping itu, stok beras berkurang di pasaran lantaran kondisi cuaca yang tidak stabil, sehingga menyebabkan banyak petani gagal panen.
Berdasarkan adanya informasi kenaikan harga sembako, Babinsa jajaran Kodim 1002/Hulu Sungai Tengah yang turun langsung ke Pasar Tradisional di wilayah binaan masing-masing melaksanakan pengecekan ketersediaan sembako terutama beras, termasuk harga dalam pemenuhan kebutuhan warga, Rabu (28/02/2024).
Kepala Dinas Perdagangan HST, Irfan Sunarko melalui Kepala Seksi (Kasi) Bidang Pembinaan Usaha Pedagang dan Pengelolaan Pasar, Bagus Hilwiyah mengatakan, beras premium yang stoknya menipis antara lain merk Sania dan Lopoijo.
“Stoknya memang menipis, namun untuk harganya cenderung stabil,” katanya di Barabai, ibu kota HST.
Sementara itu, dari hasil monitoring Babinsa koramil 1002-06/Barabai Serka Sudarwanto di Pasar Keramat Barabai, “Harga ayam ras terpantau naik dari sebelumnya Rp 23.500 menjadi Rp 28 ribu, ayam kampung naik dari Rp 35 ribu menjadi Rp 40 ribu, telur ayam ras Rp 28 ribu menjadi Rp 30 ribu dan rawit taji Rp 30 ribu menjadi Rp 45 ribu,” tambahnya.
Sedangkan rawit tiung, naik dari harga sebelumnya Rp25 ribu menjadi Rp35 ribu, ikan haruan dari Rp70 ribu menjadi Rp 80 ribu dan sekarang naik kembali menjadi Rp 85 ribu serta ikan pupuyu Rp50 ribu menjadi Rp60 ribu per kilogram.
Melalui monitoring dan komunikasi sosial dengan pedagang, diharapkan dapat mengantisipasi adanya oknum yang melakukan penimbunan atau penjualan dengan harga yang tidak wajar. (Pen1002hst/RL).