REDAKSI LINTAS, BANJARBARU – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Selatan kembali melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai langkah strategis menjaga stabilitas harga dan tekan inflasi sekaligus memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi masyarakat.
Berbeda dari pelaksanaan sebelumnya, kegiatan kali ini digelar langsung di wilayah permukiman warga, tepatnya di Kelurahan Guntung Payung, Kota Banjarbaru, dan mendapat antusias tinggi dari masyarakat.
Melalui kegiatan tersebut, warga dapat membeli berbagai kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, seperti beras, gula, minyak goreng, telur, bawang, daging ayam ras, serta beragam sayur mayur.
Pelaksanaan GPM di tengah pemukiman menjadi bentuk pendekatan agar manfaat program dapat dirasakan secara cepat dan tepat sasaran, sekaligus mengurangi rantai pasok distribusi sehingga harga dapat ditekan lebih murah.
Kepala DPKP Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman, menyampaikan bahwa Gerakan Pangan Murah merupakan upaya pemerintah dalam meredam fluktuasi harga komoditas pangan yang cenderung meningkat menjelang momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta 5 rajab.
“Hari ini kami kembali melaksanakan Gerakan Pangan Murah sesuai arahan pemerintah pusat, serta Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekda, bahwa pemerintah berkewajiban memberikan pangan murah kepada masyarakat,” ujar Syamsir, Kamis (27/11/2025).
Menurutnya, sejumlah komoditas seperti telur ayam ras dan daging ayam ras menjadi penyumbang inflasi terbesar di Kalimantan Selatan. Di pasar umum, harga telur ayam ras saat ini mencapai Rp31.000,00 hingga Rp33.000,00 per kilogram, di atas Harga Acuan Penjualan (HAP), sementara harga ayam ras juga terus merangkak naik.
Program Gerakan Pangan Murah ini menjadi wujud komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam menjaga ketahanan pangan daerah, tekan inflasi, stabilitas ekonomi, serta meningkatkan daya beli masyarakat di seluruh wilayah.
Pelaksanaan GPM di Kelurahan Guntung Payung turut difasilitasi oleh pihak kelurahan dan disambut positif oleh masyarakat yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan harga lebih rendah dibandingkan pasar.
“Harapannya melalui Gerakan Pangan Murah ini masyarakat bisa memperoleh sembako dengan harga terjangkau, apalagi telur dan ayam merupakan penyumbang inflasi di Kalsel,” jelasnya. (MC Kalsel/RL)










