REDAKSI LINTAS, PELAIHARI – Cabang olahraga Triathlon pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII Kalimantan Selatan 2025 tak hanya menjadi ajang unjuk kekuatan atlet, tetapi juga wadah pemerataan prestasi antar daerah. Hal ini ditegaskan oleh Sekretaris Federasi Triathlon Indonesia Kalimantan Selatan (FTI Kalsel), H. Bayu Asmoro, yang menekankan pentingnya semangat kebersamaan dalam membangun olahraga baru ini di seluruh kabupaten dan kota se-Kalsel.
Menurut Bayu, sepuluh kabupaten/kota yang memiliki kepengurusan FTI telah sepakat memberikan kesempatan kepada daerah-daerah yang belum meraih medali untuk berpartisipasi pada dua nomor terakhir pertandingan. Langkah ini diambil agar semua daerah bisa merasakan manfaat dan semangat kompetisi olahraga Triathlon.
“Kesepakatan ini bukan karena ada kepentingan tertentu, tapi murni untuk pemerataan dan pembudayaan olahraga Triathlon di seluruh Kalimantan Selatan,” ungkap Bayu Asmoro di sela pelaksanaan pertandingan Porprov XII di Pelaihari, Jumat (14/11/2025).
Ia menjelaskan, Triathlon merupakan cabang olahraga baru yang perkembangannya masih terpusat di Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru. Karena itu, pihaknya ingin agar daerah lain juga mendapat kesempatan berprestasi agar cabang ini semakin dikenal dan berkembang merata.
“Kalau tidak diberikan kesempatan, bisa jadi hanya satu atau dua daerah saja yang selalu meraih emas. Saya tidak ingin itu terjadi,” tegasnya.
Sebagai teknikal delegasi dan sekretaris umum FTI Kalsel, Bayu menegaskan bahwa seluruh keputusan ini juga telah mendapatkan persetujuan dari Pengurus Provinsi dan seluruh cabang FTI kabupaten/kota.
Meski memberi ruang pemerataan, ia memastikan bahwa seluruh pertandingan tetap dijalankan secara sportif dan objektif, tanpa manipulasi hasil. “Triathlon adalah olahraga terukur. Semua hasil waktu menggunakan timing system digital, jadi tidak bisa dimainkan. Penilaian kami memakai mesin, ada chip karbon, dan data hasilnya langsung masuk ke sistem web resmi kami,” jelasnya.
Bayu menambahkan, sistem penjurian digital ini menjamin keadilan bagi seluruh peserta, karena tidak ada campur tangan manusia dalam menentukan hasil lomba.
“Tujuan utama kami adalah membudayakan Triathlon agar tumbuh di seluruh Kalimantan Selatan. Ini olahraga modern yang menuntut ketahanan, disiplin, dan teknologi dan kami ingin semua daerah merasakannya,” tutupnya.
Dengan langkah ini, FTI Kalsel berharap Triathlon dapat menjadi salah satu cabang olahraga unggulan di masa depan, tidak hanya di kota besar, tetapi juga di seluruh pelosok Banua. (MC Kalsel/RL)










