Bawa Empat Tuntutan, Sejumlah Pengemudi Ojol Gelar Aksi Damai di Patung Kuda

Ojek Online

REDAKSI LINTAS, JAKARTA – Sejumlah pengemudi ojek online yang tergabung dalam Forum Diskusi Transportasi Online Indonesia (FDTOI) dan Serikat Pengemudi Ojek Online Indonesia (SePOI) akan kembali menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Kamis (20/11/2025).

Ketua Umum SePOI, Mahmud, mengatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk penyampaian aspirasi atas ketimpangan tarif dan kebijakan yang dirasakan para pengemudi di lapangan.

“Ya, betul. Kami akan kembali menggelar aksi unjuk rasa pada Kamis, 20 November, di Patung Kuda. Titik kumpulnya di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Saat ini kami masih menunggu persetujuan dari pihak terkait,” ujar Mahmud di Jakarta, Selasa (11/11/2025).

Menurutnya, aksi tersebut juga akan diikuti oleh perwakilan pengemudi dari berbagai daerah, seperti Jawa Timur, Medan, dan Batam, yang tergabung dalam FDTOI dan SePOI.

Mahmud menjelaskan, dalam aksi ini para pengemudi membawa empat tuntutan utama yang dianggap penting untuk segera ditindaklanjuti oleh pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan.

“Ada empat poin utama yang kami bawa dalam aksi nanti:
1. evaluasi dan penyesuaian tarif untuk pengemudi online roda dua,

2. evaluasi dan penyesuaian tarif pengantaran paket dan makanan,

3. Revisi tarif Biaya Operasional Kendaraan (BOK) untuk taksi online, dan

4. Penyusunan Undang-Undang Transportasi Online yang berpihak kepada pengemudi,” jelasnya.

Sementara itu, Sekjen SePOI, Einstein Dialektika, menilai bahwa aturan yang sudah ada sebenarnya cukup baik, tetapi perlu dievaluasi dan dijalankan secara konsisten.

“Kemenhub sudah membuat Permenhub Nomor 12 Tahun 2019, tapi sayangnya tidak dijalankan secara konsisten. Sejak tarif terakhir ditetapkan tahun 2022, jam kerja pengemudi meningkat tajam dari rata-rata 8 jam menjadi 14 jam per hari. Ini membuat banyak pengemudi kelelahan, stres, dan lebih rentan terhadap kecelakaan,” ujar Einstein.

Ia menambahkan, jam kerja yang terlalu panjang juga berdampak pada kehidupan sosial para pengemudi yang kehilangan waktu bersama keluarga.

“Hal ini menimbulkan keresahan karena keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi jadi terganggu. Kami hanya ingin pemerintah menegakkan aturan yang mereka buat sendiri,” tegasnya.

Menjelang aksi tersebut, SePOI juga mengimbau seluruh pengemudi online yang akan ikut turun ke jalan agar tetap menjaga ketertiban dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar

“Kami mengimbau rekan-rekan pengemudi untuk menjaga kondusifitas dan tidak terpengaruh oleh hoaks. Fokus saja pada empat poin tuntutan yang sudah disepakati, dan jangan ada paksaan terhadap pengemudi lain. Aksi ini harus berangkat dari kesadaran masing-masing,” tutup Mahmud. (Resky/RL)