Pelatihan Public Speaking, BPSDMD Kalsel Tingkatkan Kompetensi dan Profesionalisme ASN

Pelatihan public speaking

REDAKSI LINTAS, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Pelatihan Public Speaking ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalsel. Kegiatan ini resmi dibuka di Aula Kampus I BPSDMD Provinsi Kalsel, Banjarbaru, Senin (27/10/2025).

Pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta ASN perwakilan dari berbagai SKPD di lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan akan berlangsung selama lima hari, mulai 27 hingga 31 Oktober 2025.

Kepala BPSDMD Provinsi Kalimantan Selatan, Faried Fakhmansyah, dalam menyampaikan bahwa di era keterbukaan informasi dan pelayanan publik yang semakin transparan, kemampuan berbicara di depan umum atau public speaking telah menjadi kebutuhan utama bagi ASN.

“Perubahan zaman dan harapan publik terhadap kinerja pemerintah membuat komunikasi bukan lagi sekadar penyampaian informasi, melainkan juga sarana untuk membangun kepercayaan, memengaruhi opini, dan menciptakan hubungan yang konstruktif antara pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.

Faried menegaskan, ASN tidak cukup hanya menguasai administrasi, tata kelola, atau penyusunan kebijakan. Semua kemampuan tersebut juga harus disertai kecakapan dalam menyampaikan pesan secara efektif, persuasif, dan profesional kepada publik.

Ia menjelaskan bahwa dalam berbagai konteks seperti presentasi program kerja, rapat antarinstansi, sosialisasi kebijakan kepada masyarakat, hingga wawancara media, ASN dituntut tampil sebagai komunikator yang tenang, jelas, dan meyakinkan.

“Komunikasi yang buruk dapat menimbulkan kesalahpahaman dan krisis kepercayaan, sementara komunikasi yang baik mampu memuluskan pelaksanaan kebijakan, meningkatkan partisipasi masyarakat, serta membangun citra positif birokrasi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Faried menyebut bahwa pelatihan ini merupakan investasi strategis dalam membentuk ASN yang tidak hanya piawai menjalankan tugas administratif, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi yang mumpuni.

“Kami ingin ASN tidak hanya bekerja di balik meja, tetapi juga mampu menjadi komunikator publik yang inspiratif dan memotivasi masyarakat untuk mendukung program pemerintah,” tegasnya.

Ia berharap, melalui pelatihan ini para ASN dapat menjadi komunikator yang mampu menjembatani kebijakan pemerintah dengan harapan masyarakat luas.

“Dengan kemampuan berbicara yang baik, ASN akan lebih dekat dengan masyarakat, menjadikan pelayanan publik lebih responsif, dan birokrasi lebih dipercaya. Pada akhirnya, komunikasi yang efektif adalah fondasi utama bagi pelayanan yang berkualitas dan pemerintahan yang berdaya guna,” tutupnya. (MC Kalsel/RL)

Writer: HERYUEditor: RAHMA