Shopping Center Kayuagung Kumuh dan Tak Terawat, Pedagang Harap Pemerintah Segera Bertindak

Shopping Center

REDAKSI LINTAS, Kayuagung, OKI — Bangunan Shopping Center Kayuagung, yang dikenal sebagai salah satu pusat perbelanjaan tertua di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), kini tampak memprihatinkan. Gedung yang dibangun sekitar tahun 1984 ini dulunya menjadi ikon perdagangan di jantung Kota Kayuagung, namun kini terlihat kumuh, tak terawat, dan mulai lapuk dimakan usia.

Pantauan media in di lokasi menunjukkan kondisi bangunan yang sudah banyak mengalami kerusakan. Dinding luar dipenuhi lumut, cat mengelupas, dan atap di beberapa bagian bocor parah. Bahkan, pintu-pintu besi (garden door) banyak yang sudah tak layak pakai. Di dalam area pusat perbelanjaan, tampak sejumlah pedagang terpaksa memasang payung besar di atas lapaknya untuk melindungi barang dagangan dari tetesan air hujan yang masuk melalui atap bocor.

Kondisi ini membuat suasana di dalam shopping center terlihat kumuh dan semrawut, jauh dari kesan pusat perbelanjaan modern. Kenyamanan para pengunjung pun berkurang, bahkan sebagian pedagang mengaku khawatir terhadap risiko keselamatan, terutama saat musim hujan.

“Kalau musim hujan kami sering was-was. Air hujan menetes sampai ke kabel listrik dan ke dalam KWH meter. Kami takut tersengat arus listrik,” ujar salah seorang pedagang emas yang sudah bertahun-tahun berjualan di lokasi itu.
“Kami sangat berharap Pemerintah Kabupaten OKI segera memperbaiki gedung ini sebelum ada korban atau kejadian yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Shopping Center Kayuagung dikenal sebagai tempat beragam usaha masyarakat. Di dalamnya terdapat toko pakaian, elektronik, konter ponsel, serta toko perhiasan emas. Namun, meski menjadi salah satu pusat aktivitas ekonomi masyarakat, bangunan ini terlihat tidak mendapat perhatian serius dari pemerintah dalam beberapa tahun terakhir.

Sejak kepemimpinan Bupati OKI Muhendi–Suprianto, sejumlah kawasan perdagangan di Kayuagung memang mulai dibenahi, termasuk penataan pedagang di area luar pasar. Namun, bagian dalam Shopping Center sendiri hingga kini masih belum tersentuh renovasi. Para pedagang berharap, ke depan pemerintah juga memberikan perhatian lebih terhadap kondisi bangunan utama tersebut.

“Kami dengar tahun depan, 2026, akan ada renovasi Shopping Center Kayuagung. Semoga itu benar-benar terealisasi, agar kami bisa berdagang dengan aman dan nyaman,” harap salah satu pedagang.

Dengan kondisi bangunan yang sudah berusia lebih dari empat dekade, Shopping Center Kayuagung seolah menjadi cermin perlunya perhatian serius terhadap fasilitas publik lama. Masyarakat berharap, pembenahan menyeluruh bukan hanya dilakukan di luar area pasar, tetapi juga di dalam gedung utama yang selama ini menjadi pusat aktivitas ekonomi warga Kayuagung.