REDAKSI LINTAS, BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan, H Muhidin, mengumumkan rencana ambisius untuk membangun Jalan Lintas Tengah yang akan menghubungkan kawasan strategis dari Jalan Mali-mali hingga Banua Anam, melintasi sejumlah kabupaten seperti Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Balangan, dan Tabalong.
Proyek ini diharapkan dapat memperkuat konektivitas antarwilayah serta mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah. Saat ini, proyek ini masih dalam tahap koordinasi antar kabupaten, terutama terkait pembebasan lahan.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, M. Yasin Toyib, menjelaskan bahwa tahapan teknis akan dimulai pada tahun 2025 dengan penyelesaian studi kelayakan.
Tahun berikutnya, akan dilakukan penyusunan Detail Engineering Desain (DED), dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), serta Analisis Dampak Lalu Lintas (AMDAL Lalin).
“Pembangunan fisik dijadwalkan mulai 2027,” kata Yasin, Kamis (2/10/2025).
Selama periode pertama kepemimpinan Gubernur Muhidin, proyek ini ditargetkan sudah bisa menjangkau Binuang, Tapin. Rencananya, jalan tersebut akan memiliki lebar 30 meter dan panjang sekitar 30 kilometer, dengan trase yang menghubungkan Mali-mali di Maratamaran hingga Jalan Tol Binuang.
Proyek ini tidak hanya menjadi jalur transportasi, tetapi juga sebagai solusi untuk mengurai kemacetan, khususnya saat haul KH Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul. Selain itu juga diharapkan akan tercipta pemerataan pembangunan dan peningkatan aksesibilitas bagi masyarakat di Kalsel, membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi daerah yang dilintasi.
“Gubernur Muhidin optimis bahwa proyek ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat dan memperkuat infrastruktur di Kalimantan Selatan,” pungkasnya. (MC Kalsel/tgh/RL)