Sentuh Langsung Kebutuhan Masyarakat, TMMD ke-125 Banjarmasin Hadirkan Beragam Penyuluhan Penting

TMMD
Kegiatan Bazar Murah TMMD ke125 Kodim 1007/Banjarmasin. Foto (Istimewa)

REDAKSI LINTAS, Banjarmasin – Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 di Banjarmasin tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga mengedepankan program non-fisik yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Salah satunya yakni donor darah, hingga bazar pasar murah dalam rangka TMMD ke 125 yang dilaksanakan di Halaman Balai Kota Banjarmasin belum lama tadi.

Dandim 1007/Banjarmasin, Kolonel Inf Sigit Purwoko, menjelaskan bahwa kegiatan ini guna meringankan beban ekonomi masyarakat.

Bazar ini menyediakan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, dan gula dengan harga yang lebih terjangkau dibanding harga pasar.

“Ini sangat membantu masyarakat, terutama dari kalangan berpenghasilan rendah, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ungkap Kolonel Sigit Jumat (01/08/2025).

Tak hanya itu, Kolonel Sigit mengungkapkan bahwa program non-fisik TMMD ke-125 meliputi berbagai penyuluhan penting untuk masyarakat di wilayah Kuin Kacil.

“Kalau untuk kegiatan non-fisik ini nanti berupa penyuluhan, mulai dari bidang kesehatan, kemudian juga tentang hukum, keamanan, intinya menyentuh dan memberikan materi serta pengetahuan ke masyarakat,” paparnya.

Tujuan utama dari penyuluhan ini adalah untuk menjamin kesetaraan pengetahuan dan akses informasi bagi masyarakat Kuin Kacil.

“Di dalam setiap program TMMD diharapkan semuanya mendapat kesetaraan, pengetahuan. Kalau melihat di kondisi di sana memang mungkin walaupun ini kita kota besar, tapi kalau untuk di daerah sana mungkin informasinya mungkin belum update. Rata-rata pendidikannya informasi,” jelasnya.

Dengan mengundang narasumber dari berbagai instansi terkait, diharapkan masyarakat dapat segera menerima informasi yang mutakhir dan relevan.

Salah satu fokus utama dalam penyuluhan adalah bidang kesehatan, yang sangat relevan dengan kondisi sanitasi di wilayah tersebut.

“Untuk kesehatan, intinya kita menyadarkan masyarakat tentang cara mencegah biar tidak terjadinya sakit,” tegasnya.

“Karena jujur saja, untuk MCK di sana masih mengandalkan sungai masalahnya, sehingga kita mengajarkan untuk dengan sanitasi yang baik, kemudian pembuatan MCK juga ada, istilahnya melatih budayanya, seperti itu,” pungkas Kolonel Sigit. (Ags/RL/riil)